Suara.hati

Aku dulu pernah memperjuangkan seseorang yang benar-benar ingin kuperjuangkan. Meyakini hati bahwa dialah yang pantas untukku saat ini, hingga pada akhirnya perjuanganku terhenti disatu titik. Yang benar-benar membuatku merasa bahwa perjuanganku telah disia-siakan. Aku akan merelakan kepergiannya jika itu bisa membuatnya bahagia, buat apa aku mencintai seseorang yang tidak benar-benar mencintaiku.  Biarlah hati ini merasakan sakit atas pengkhianatan yang pernah dia perbuat. Tak seharusnya perasaan yang pernah ada menjadikan tinta yang siap mencoret-coret hati yang sepenuhnya untuk dia.  Biarkan kepergianmu menjadikan satu pelajaran. 

mengucapkan sesuatu dan mengambil keputusan itu mudah tetapi menjalankan nya lah yang sulit.  -ptr --------------- Aku tak seberani Khadijah yang berani mengungkapkan cintanya kepada Rasulullah aku juga tak seberani Zulaikha yang mampu memperjuangkan cintanya kepada nabi yusuf. -ptr ---------- Hay aku, iyaaa aku. Orang lemah yang selalu frustasi dengan semua masalah. Yang selalu menjatuhkan air mata ketika orang lain berbicara yang menurutku tidak pantas untuk dibicarakan di hadapan umum, apa lagi didepan temanku.  Seakan-akan aku tidak berguna di dunia ini. Pilihan dalam diriku saat benar-benar sakit hati dan emosi hanya satu yaitu 'mengakhiri hidup'. Benar bukan? Merasa tak pantas berada di sekeliling mereka orang-orang hebat yang hobinya suka menjatuhkan mental orang lain.  -ptr

Kita sama-sama belajar dan tau, bahwa kebahagiaan itu akan muncul dengan sendirinya. Meskipun kita akan terpuruk separah apapun itu, dan belajar dari masa lalu. Jadi aku yakin kamu bisa, aku juga sama membutuhkan proses untuk melupakan dan untuk benar-benar bisa mengikhlaskan.  Banyaknya teman dan banyaknya berdoa akan membuat kita lupa apa itu masalah, dan apa itu kepedihan. Suluit untuk diriku menuliskan ini semua, air mata terus mengalir ketikaku menuliskan ini semua. Memang benar kata dirimu, aku terlalu bucin dan alay untuk mengenal cinta. Tak sepantasnya aku seperti itu.  Aku sudah mengambil keputusan ini dan aku akan terima resiko apapun itu, jika suatu saat nanti aku menyesal dengan sebuah keputusanku, aku ikhlas akan menerimanya. Do'akan aku terus yaa semoga mendapat imam yang baik dan mengerti soal agama, aku juga akan terus mendoakanmu. Jika kau ingin tau mengapa aku membebaskanmu terbang dan mencari yang lain, bukan berarti aku menyukai laki-laki lain ataupun karen...