dulu sebelum bersamamu.
Aku dulu pernah memperjuangkan seseorang yang benar-benar ingin kuperjuangkan. Meyakini hati bahwa dialah yang pantas untukku saat ini, hingga pada akhirnya perjuanganku terhenti disatu titik. Yang benar-benar membuatku merasa bahwa perjuanganku telah disia-siakan. Aku akan merelakan kepergiannya jika itu bisa membuatnya bahagia, buat apa aku mencintai seseorang yang tidak benar-benar mencintaiku.
Biarlah hati ini merasakan sakit atas pengkhianatan yang pernah dia perbuat. Tak seharusnya perasaan yang pernah ada menjadikan tinta yang siap mencoret-coret hati yang sepenuhnya untuk dia.
Biarkan kepergianmu menjadikan satu pelajaran.
Sabar kak... ikhlaskan...
BalasHapus